Jumat, 16 Desember 2011

pernikahan keraton di jogja

Belum lama ini ada pernikahan keratin di jogja. Pada prosesi akad nikah pagi tadi, di masjid Panepen Kraton Yogyakarta, Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Yudanegoro tampak gagah. Ia mengenakan beskap warna putih yang dipadu dengan kain corak klasik.

Sedangkan, Sri Sultan Hamengkubuwono X, yang bertindak sebagai wali dari Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara, mengenakan surjan warna hijau. Akad nikah berlangsung hikmat, meskipun tak dihadiri GKR Bendara.

Kedua pengantin memang baru akan dipertemukan dalam prosesi panggih, yang digelar usai ijab kabul di bangsal Kencono, pukul 10.00 WIB. Dalam bahasa Jawa, panggih berarti bertemu.

Prosesi panggih ini diiringi tiga lantunan gending Jawa. Yaitu Gending Bindri untuk mengiringi kedatangan pengantin pria. Lalu, Gending Ladrang Pengantin, yang mengiringi upacara panggih mulai dari balangan (saling melempar sirih), wijik dadi (pecah telor) hingga prosesi mencuci kaki suami.

Dan yang terakhir, Gending Boyong/Gending Puspowarno untuk mengiringi kacar-kucur, lambang penyerahan nafkah dahar walimah. Dalam prosesi panggih ini, para tamu dan undangan juga mengucapkan selamat kepada mempelai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar